diketahui suhu udara di dalam ruang pendingin adalah
DampakKelembaban Tidak Ideal. Para ahli kesehatan merekomendasikan tingkat kelembaban udara (atau yang disebut dengan Relative Humidity - RH) pada kisaran 45% - 65%, sebagai tingkat yang ideal. Bila kelembaban udara di dalam ruangan di atas 65% (RH), maka virus, jamur, tungau, lumut, dan bakteri yang menjadi pemicu alergi bagi penderita asma
AirConditioning (AC) atau alat pengkondisi udara merupakanpengembangan teknologi mesin pendingin.Alat ini dipakai untuk memberikan udara sejuk cocok Untuk negara beriklim tropis, saat musim panas suhu pada ruangan tinggi sehingga penghuni tidak akan nyaman sekali dan ac sangat berguna untuk penghuni.
SNI03-6572-2001 1 dari 55 Tata cara perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara pada bangunan gedung. 1. Ruang lingkup. 1.1. Standar " Tata cara perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara pada bangunan gedung" ini dimaksudkan sebagai pedoman minimal bagi semua pihak yang terlibat dalam perencanaan, pembangunan dan pengelolaan gedung, dan bertujuan untuk memperoleh
Berikutini adalah beberapa bahaya ruangan ber-AC untuk kesehatan. 1. Sick Building Syndrome. Salah satu bahaya AC di ruangan tertutup adalah meningkatkan risiko gangguan sick building syndrome (SBS). SBS adalah sekumpulan gejala akut pada mukosa, kulit, dan lainnya yang dirasakan saat berada terlalu lama di dalam ruangan gedung tertentu.
Vay Nhanh Fast Money. 1. Sistem Tata Udara Hampir semua aktifitas dalam gedung seperti kantor, hotel, rumah sakit, apartemen, dan pusat belanja memerlukan listrik misalnya untuk keperluan lampu penerangan, pendingin ruangan, lift, dan eskalator. Di Republic of indonesia yang beriklim tropis, sebagian besar energi listrik digunakan untuk mendinginkan ruangan dengan menggunakan sistem tata udara atau dikenal dengan Air Conditioner AC. Bangunan gedung modern menggunakan berbagai sarana untuk memberi kenyamanan bagi penghuni dan tamunya. Sarana yang memberikan kenyamanan ini disebut dengan utilitas bangunan dengan distribusi pemakaian listrik dan sistem tata udara adalah konsumen pemakai listrik terbesar. Pada dasarnya sistem tata udara terbagi menjadi 2, yaitu – Sistem tata udara langsung Directly Cooling. Pada sistem ini udara diturunkan suhunya oleh refrigran freon dan disalurkan ke dalam ruangan tanpa saluran udara ducting. Jenis yang digunakan adalah Ac Window berkapasitas 0,5 – 2 pk, Air conditioning split berkapasitas 0,five – iii pk dan Air conditioning package berkapasitas sampai x pk. – Sistem tata udara tidak langsung Indirect Cooling Refrigran yang digunakan bukan freon tetapi air es chilled water dengan suhu sekitar 50C. Air es dihasilkan dalam chiller mesin pembuat es yang menggunakan refrigran sebagai zat pendingin. Sistem ini dikenal dengan sistem tata udara terpusat Central Air conditioning Organization. Bagi negara berkembang seperti Republic of indonesia, menghemat energi berarti mengurangi biaya produksi dan menambah keuntungan atau suatu kesempatan untuk program pengembangan produktivitas/daya saing usaha. Dalam menghemat energi pada bangunan gedung paska konstruksi, ada lima hal pokok yang perlu dilakukan yaitu komitmen manajemen, identifikasi masalah, penunjukan petugas energi, implementasi dan evaluasi pelaksanaan. Hasil-hasil penelitaian tentang lingkungan kerja menunjukkan bahwa di dalam ruang berudara segar civitas/karyawan dapat bekerja lebih baik dan jumlah kesalahan dapat dikurangi sehingga efisiensi kerja dapat ditingkatkan. two. Manajemen Sistem Tata Udara Instalasi pendinginan pertama kali dibuat dan dipatenkan oleh seorang berkebangsaan Amerika, yaitu Joseph dalam tahun 1897. Pada waktu itu, instalasi tersebut dinamai mesin pencuci udara air washer, yaitu suatu sistem pendinginan yang menggunakan percikan air. Sedangkan Dr. Willis Haviland Carrier Amerika Serikat, 1906 dapat dianggap sebagai orang pertama yang berhasil membuat alat pengatur temperatur dan kelembaban udara, ia berhasil menyegarkan udara dari sebuah percetakan dengan menggunakan sistem pencuci udara. Dalam hal tersebut ia mendinginkan dan menjenuhkan udara sampai mencapai titik embunnya. Teori Termodinamika yang dihasilkannya itu dikemukakan pada suatu pertemuan The American Social club of Mechanical Engineers tahun 1911. Sampai beberapa tahun setelah perang dunia kedua, instalasi penyegaran udara hanya dipergunakan untuk keperluan industri. Namun, setelah itu penggunaannya diperluas untuk memenuhi kebutuhan akan kenyamanan dan kesegaran udara di hotel, kantor, gedung bioskop, di rumah, dan sebagainya. Penelitian tentang manajemen sistem tata udara telah banyak dilakukan, manajemen tata udara disini berarti penggunaan sistem tata udara secara efektif untuk mencapai sasaran optimal pemakaian. Achmad Marzuki dan Rusman 2012 melakukan penelitian tentang audit energi pada bangunan gedung direksi PT. Perkebunan Nusantara XIII. Hasil penelitian menunjukkan bahwa AC menyumbang cukup besar dari segi beban yaitu sekitar 57,36%. Namun dilihat dari nilai target IKE yang digunakan untuk klasifikasi perkantoran komersil yaitu sebesar 240 kWh/m2 per tahun, nilai Intensitas Konsumsi Energi IKE listrik per satuan luas total gedung yang dikondisikan ber-Air-conditioning pada gedung direksi PT. Perkebunan Nusantara Xiii yaitu sebesar kWh/m2 per tahun nilai ini masih relatif lebih rendah dari standar target yang ditentukan.[5] Berdasarkan dari beberapa hasil penelitian ternyata Ac memberikan beban yang cukup besar, dan apabila tidak dilakukan suatu manajemen pada sistem tata udaranya maka tingkat konsumsi listrik pada bangunan tersebut menjadi tidak efisien dan bisa berujung pada pemborosan. Sebelum diuraikan lebih lanjut tentang sistem tata udara bangunan gedung ada baiknya dipahami terlebih dahulu tentang satuan energi, prinsip konservasi energi dan cara kerja sistem tata udara. Satuan Energi Satuan energi yang biasa digunakan adalah Energi listrik dengan satuan kWh kilo Watt 60 minutes Ukuran kapasitas pendingin Ac dengan satuan Ton Refrigrasi Ton Ref. i Ton Ref = kkal per jam = btu per jam satuan Britania = three,517 kW. three. Komponen Utama dan Cara Kerja Sistem Tata Udara Komponen Sistem Tata Udara Sistem tata udara / Air-conditioning Air Conditioner dalam operasinya didukung oleh beberapa komponen yang masing-masing mempunyai karakteristik. Komponen dasar dan cara kerja sistem AC dapat dijelaskan sebagai berikut Compressor Compressor berfungsi mensirkulasikan dan menekan refrigeran misalnya freon dalam sistem mesin pendingin. Akibat pendinginan pada condensor, refrigran bertekanan mencair dan secara bertahap melalui pipa kapiler atau katup ekspansi mengalir ke evaporator karena adanya perbedaan tekanan yang dihasilkan compressor pada area condensor dan evaporator. Evaporator Refrigran cair dengan suhu hampir sama dengan udara luar ini mengalir ke pipa evaporator bertekanan rendah melalui sebuah katup ekspansi atau pipa kapiler. Proses “trottling” terjadi pada katup ekspansi mengakibatkan refrigran berubah fase dari cair menjadi uap di evaporator. Proses penguapan ini membutuhkan panas dari sekitar yang menyebabkan daerah di sekitar evaporator menjadi dingin. Dengan kata lain perpindahan panas berlangsung dari udara sekitar evaporator ke refrigran di dalam evaporator, proses perpindahan panas ini dipercepat dengan mensirkulasikan udara di dalam ruangan dengan sebuah fan sirkulasi sehingga suhu udara di dalam ruangan menjadi turun. Hal inilah yang menyebabkan rasa dingin di dalam ruangan ber AC. Condensor Refrigran cair dialirkan ke condensor yang letaknya di luar ruangan didinginkan dengan udara melalui sebuah kipas angin agar pendinginan berlangsung lebih cepat dan elektif sehingga pada ujung akhir pipa condensor suhu refrigran cair sudah mendekati suhu udara luar, dengan demikian di condensor terjadi pelepasan panas dari refrigran ke udara luar. Cara Kerja Sistem AC cara kerja sistem AC yang dimulai dari gas refrigran yang terbentuk pada evaporator karena penyerapan panas mengalir ke compressor dengan menggunakan daya isap dari compressor untuk selanjutnya ditekan mengikuti siklus. Untuk mengatur suhu di dalam ruangan agar tidak terlalu dingin. maka sistem pengatur suhu diletakkan pada bagian evaporator. Bila suhu ruangan sudah mencapai rasa nyaman yang dikehendaki, maka alat pengatur suhu ini bekerja unituk memutuskan hubungan aliran listrik dari sumbernya jaringan PLN ke motor penggerak compressor. Akibatnya motor penggerak berbenti bekerja dan aliran refrigran berhenti pula mengalir, ini berarti proses pendinginan juga berhenti. Selanjutnya bila suhu di dalam ruangan naik kembali, saklar otomatis pengatur suhu akan secara otomatis tersambung kembali sehingga aliran listrik ke motor penggerak compressor dan kipas pendingin tersambung. Dengan demikian proses pendinginan dimulai kembali. Untuk menghindari menempelnya debu pada pipa pendingin evaporator, yang dapat menghambat proses perpindahan panas, maka biasanya dipasang saringan udara pada kipas angin evaporator. Saringan ini secara periodik perlu dibersihkan. Pengoperasian Efisiensi penggunaan energi sistem tata udara bangunan gedung sangat ditentukan oleh pola pengoperasian dan pemeliharaan sistem tata udara yang dilakukan, baik oleh pemakai, pengelola maupun pemilik bangunan. Perlunya petunjuk pengoperasian dan pemeliharaan sistem tata udara adalah untuk mencapai efisiensi dan optimalisasi penggunaan energi sistem tata udara. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan sistem tata udara yang berkaitan dengan efisiensi pemakaian energi sebagaimana diuraikan berikut ini. Pengoperasian/Penggunaan komponen bangunan Pintu dan jendela ruangan yang dikondisikan harus dijaga selalu dalam keadaan tertutup dan sebaiknya menggunakan penutup otomatis; Dinding kaca harus diusahakan tidak meneruskan sinar matahari langsung kedalam ruangan dengan cara memberi peneduh atau tirai; Ruangan yang dikondisikan harus dijaga agar tidak terjadi kebocoran udara luar atau infiltrasi; Dihindarkan bangunan peralatan-peralatan yang menghasilkan panas; Finishing dinding, plafon dan lain-lain diusahakan sesuai dengan perencanaan; Pemanfaatan ruangan sesuai dengan perencanaan. Referensi Saito, H.& Arismunandar, Westward. 1981. Penyegaran Udara. Cetakan ke-2. Jakarta Penerbit PT Pradnya Paramita
AMMahasiswa/Alumni Universitas Jember17 Juni 2022 0517Jawabannya adalah 38 °C Konsep selisih suhu = suhu tinggi - suhu rendah a - - b = a + b Pembahasan suhu udara dalam pendingin adalah - 6 °C suhu udara di luar pendingin adalah 32 °C Maka suhu rendah = - 6 °C suhu tinggi = 32 °C selisih suhu = suhu tinggi - suhu rendah selisih suhu = 32 - -6 selisih suhu = 32 + 6 selisih suhu = 38 °C Jadi, selisih suhu udara diluar dan dalam ruang pendingin adalah 38 °C semoga membantuYah, akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan!
HMHNDRA M18 Maret 2020 1629PertanyaanDiketahui suhu udara di dalam ruang pendingin adalah -6c jika suhu udara di luar ruang pendingin pada saat itu 32c selisih suhu udara di luar dan didalam ruang pendingin adalah 16MF32 - -6 = 38 maaf kalau salah... kalau benar di follow ya..YO-6 - 32 = -6 + -32 = -38 maaf kalau salah Mau jawaban yang terverifikasi?Tanya ke ForumBiar Robosquad lain yang jawab soal kamuRoboguru PlusDapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!
YDHalo, kakak bantu jawab ya! Jawaban 38°C Perhatikan perhitungan berikut! Diketahui suhu udara dalam ruang pendingin = -6°C suhu udara di luar ruangan pendingin = 32°C Ditanya selisih suhu udara di luar dan di dalam ruangan pendingin? Jawab Ingat konsepnya! a - -b = a + b Dengan menggunakan konsep tersebut, maka selisih = suhu udara di luar ruangan pendingin - suhu udara dalam ruang pendingin = 32 - -6 = 32 + 6 = 38°C Jadi, selisih suhu udara di luar dan di dalam ruangan pendingin yaitu 38°C. Semoga membantu ya! Yah, akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan!
diketahui suhu udara di dalam ruang pendingin adalah